VIDEO MARS PKH

ARTIKEL TERBARU

Netiquette Etika Dalam BerInternet

properti https://id.pinterest.com/ Aturan Umum: Rule 1. Kita semua manusia, bahkan saat berada di Internet sekalipun. Rule 2....

Netiquette Etika Dalam BerInternet


properti https://id.pinterest.com/

Aturan Umum:

Rule 1. Kita semua manusia, bahkan saat berada di Internet sekalipun.
Rule 2. Ikuti aturan seperti di kehidupan nyata Anda saat online.
Rule 3. Ingatlah tempat di mana Anda berada ketika Anda sedang online.
Rule 4. Hormatilah orang lain ketika Anda sedang online.

Pendahuluan


Sama seperti di dunia nyata di mana orang berinteraksi dengan bertatap muka atau berkomunikasi melalui telepon, etika dan peraturan yang disepakati bersama harus diikuti. Internet adalah salah satu bentuk komunikasi lainnya di samping cara di atas, dan itulah mengapa "Netiquette" ini dibuat.

Pada dasarnya netiquette merupakan panduan untuk bersikap dan berperilaku sesuai dengan kaidah normatif di lingkungan Internet. Dengan mematuhi peraturan ini, maka akan sangat bermanfaat dan membantu Anda dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain tanpa harus mengalami masalah atau tanpa harus mengalami salah pengertian dengan orang lain.


Aturan Inti Netiquette


Aturan-aturan berikut ini merupakan hal yang dasar untuk dipatuhi.

Aturan Nomor 1:

Kita semua manusia, bahkan saat berada di Internet sekalipun.
Jangan pernah lupa bahwa orang yang sedang membaca e-mail atau posting Anda adalah manusia dengan perasaan yang bisa saja terluka. Berikut ini beberapa kata kunci yang dapat diingat bersama:

Adalah tidak baik untuk melukai perasaan orang lain. Cobalah untuk tidak mengirim komentar yang bernada menyerang tapi bersikaplah saling membangun.

Jangan pernah mengetik isi pesan Anda dengan menggunakan huruf besar semua, meskipun itu hanya pesan singkat, balasan ke suatu posting di forum, atau di dalam sebuah e-mail. Dengan menulis pesan menggunakan huruf besar semua, sama artinya Anda sedang berteriak (kecuali ternyata bukan itu yang Anda maksudkan). Jika Anda tidak bermaksud seperti itu, yakinkan dengan tegas dan katakan ke orang bahwa Anda sedang tidak berteriak. Ingatlah, bahwa orang tidak dapat mengetahui apa isi hati Anda tanpa menjelaskan apa yang sedang Anda lakukan.

Jangan pernah mengirim e-mail atau mengirim posting apapun yang tidak layak Anda katakan ke orang lain. Internet bukanlah tempat untuk mencari pertengkaran. Banyak orang di luar sana yang sama-sama membutuhkan informasi berguna, jadi jangan coba-coba untuk mencari gara-gara.


Ingatkan orang lain jika melakukan flaming. Bagi yang belum tahu apa itu flaming, berikut ini definisi sederhananya. Flaming adalah ketika seseorang atau sekelompok orang mengekspresikan hal-hal negatif mengenai situasi tertentu. Alasan untuk mengingatkan orang yang melakukan hal ini adalah karena beberapa orang mungkin tidak tahu jika orang tersebut sedang melakukan flaming. Maksudnya di sini adalah, lingkungan Internet tidak seperti Anda sedang duduk dengan orang lain dan saling berhadap-hadapan, lalu mengatakan orang lain itu gila atau Anda jengkel terhadap sesuatu. Jadi tolong beritahu orang lain jika dia sedang melakukan flaming. Kita berusaha untuk sama-sama mengurangi kemungkinan adanya konfrontasi di Internet.

Aturan Nomor 2:

Ikuti aturan seperti di kehidupan nyata Anda saat online.

Bersikap dan bertindaklah dengan selalu memperhatikan etika, dan jangan buru-buru menyimpulkan sesuatu. Orang yang sedang berada di Internet datang dari berbagai penjuru dunia dan memiliki perbedaan pandangan terhadap sesuatu. Bersikaplah terbuka untuk mendengarkan orang lain dan apa yang mereka katakan. Ini adalah Internet, jadi cobalah untuk mempelajari hal-hal yang baru.
Melanggar hukum berarti telah melakukan Netiquette yang buruk. Itu yang pelu diingat!


Aturan Nomor 3:

Ingatlah di mana Anda berada ketika Anda sedang online.

Netiquette bervariasi dari satu tempat ke tempat yang lain. Tidak semua orang mengikuti aturan yang sama. Jadi, selalulah bersikap terbuka dan jika dibutuhkan, bersikaplah kritis tapi tetap konstruktif (membangun), dan bukan bersikap sebaliknya (negatif). Jika Anda berada di suatu wilayah topik pembicaraan pada forum atau chating, jangan buru-buru langsung mengirim komentar. Cobalah untuk menangkap ide dari apa yang sedang terjadi atau sedang dibahas. Setelah Anda merasa yakin dan berpikir bahwa Anda siap untuk menambahkan informasi/komentar yang berguna, baru kirim posting. Posting yang terlalu dini dapat berpotensi menyebabkan flaming (karena Anda sedang berusaha untuk memahami sesuatu secara nyata, padahal Anda tidak tahu apa yang sedang terjadi di forum).


Aturan Nomor 4:

Hormatilah orang lain ketika Anda sedang online.
Tidak masalah bahwa apa yang sedang Anda pikirkan merupakan hal yang paling penting dari segalanya, tapi jangan berharap orang lain setuju dengan Anda. Kirimkanlah posting Anda ke group yang sesuai. Jika Anda tidak dapat menemukan group yang sesuai dengan itu dan Anda merasa bahwa posting itu harus Anda kirim, yakinkan bahwa Subject dari posting Anda sesuai dengan isi posting Anda, sehingga orang lain tahu bahwa posting Anda tidak mengganggu topik diskusi saat itu.

Cobalah untuk tidak bertanya hal-hal yang bodoh di suatu kelompok diskusi. Jika hal itu merupakan pertanyaan yang sederhana yang jawabannya dapat dicari dari Google, jangan kirim posting Anda. Di sisi lain, jika posting Anda merupakan sebuah tipe pertanyaan yang memerlukan jawaban dalam bentuk opini atau pendapat, hal itu berbeda. Yakinkan orang lain bahwa Anda ingin memperoleh pendapat atau opini dari orang lain atas pertanyaan Anda, dan saya yakin orang akan senang membantu permasalahan Anda.
Bacalah FAQ (Frequently Asked Questions) atau Pertanyaan yang Sering Diajukan. Sekitar 90%, semua pertanyaan yang diajukan dapat dijawab melalui bagian FAQ. Bahkan jika Anda tidak menduga bahwa Anda akan mendapatkan jawabannya di sana, periksa dulu di FAQ. Berdasarkan pengalaman orang pada umumnya, pertanyaan mereka dapat terjawab jika membaca FAQ.

Jika lebih cocok, gunakan e-mail pribadi daripada mengirim posting ke group. Jika ada sesuatu yang perlu Anda tanyakan atau komentari tapi menurut Anda hal itu tidak perlu atau tidak penting untuk diketahui oleh orang lain, kirim e-mail kepada orang yang bersangkutan tadi. Saya yakin, orang yang Anda kirimi e-mail tadi juga akan senang jika dia memperoleh e-mail dari Anda, tidak melalui forum.

Netiquette
The Code of Conduct for the Internet
[ by Jason ]
http://www.mac.web.id/group/viewtopic.php?id=8245

Tidak Terjebak Dalam Pola Hidup Hedonisme



Ilustrasi

Hedonisme menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berasal dari bahasa yunani hēdonismos yang berarti pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup, sedangkan pengertian hedonisme yang diambil wikipedia adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan.
Hedonisme merupakan ajaran atau pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia.

Orang yang memiliki pandangan ini menganggap bahwa tujuan hidup mereka yaitu untuk bersenang-senang dan memprioritaskan kesenangan diri sendiri. Hampir semua hal diukur dengan materi, karena punya peran penting untuk mewujudkan setiap keinginan dan hasratnya. Sebisa mungkin untuk menghindari hal-hal yang menyakitkan hati juga menjadi salah satu prinsip yang dipegang teguh oleh hedonis. Sengan berbelanja menjadi salah satu hal yang berkaitan dengan hal ini. Di mana seseorang bisa merasa senang, puas, dan bahagia ketika ia membeli barang-barang kesukannya, terutama dari merk-merk ternama. 
 
Sekarang ini, hedonisme ini tak lagi hanya menjadi sebuah pandangan, melainkan gaya hidup yang dipilih masyarakat urban. Sesungguhnya, tak ada larangan bahwa seseorang untuk memiliki gaya hidup hedon. Namun, lebih baik jika dihindari. Sebab, gaya hidup semacam ini dapat menimbulkan efek ekslusifitas yang membuat kesenjangan sosial.
 

Gejala-gejala Hedonisme
 
Gaya hidup yang bersifat hedonisme dapat dilihat dari gejala-gejala yang timbul dari keseharian kita bertindak, diantaranya :
  1. Rasa gengsi yang tinggi yang diperoleh dari menonjolkan merk-merk terkenal atau simbol-simbol kemewahan lainya.
  2. Sikap apatis atau acuh tak acuh dengan lingkungan sekitarnya.
  3. Bersikap konsumtif, membeli barang-barang hanya berdasarkan kesenangan tidak berdasarkan kebutuhan.
  4. Individualisme orang dengan gaya hidup hedonisme cenderung untuk tidak memerlukan bantuan orang lain karena merasa mampu hidup sendiri.
  5. Bersifat Matrealistis yaitu dimana merasa tidak puas dengan apa yang kita miliki dan selalu merasa iri jika melihat orang lain.
Cara menghindari pola hidup hedonisme

Seperti disebutkan tadi bahwa tidak ada larangan untuk menjalani gaya hidup hedonisme, tapi bila dilihat dari gejala gejala yang ditimbulkannya gaya hidup hedonisme ini memberikan efek yang tidak baik dalam berkehidupan sebagaimana fitrahnya manusia dilahirkan yaitu menjadi manusia yang sempurna dari segi intelek, jasmani, rohani dan emosi. Untuk menghindari hal tersebut ada baiknya kita membentengi diri agar tidak terjebak dalam pola hidup yang seperti itu, berikut ada beberapa trik yang bisa dilakukan diantaranya :
  1. Agama atau lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Agama merupakan suatu kebutuhan fundamental dari rohani manusia, ketika rohani kita lebih dekat kepada Tuhan maka dengan sendirinya kita akan mengikuti perintah perintahnya dan menjauhi laranganya. Pendekatan agama ini akan sangat efektif menghilankan pengaruh gaya hidup hedonisme, karena pada dasarnya agama akan mengajarkan kebaikan dan melarang keburukan.
  2. Berperilaku hidup sederhana, karena dengan hidup sederhana kita akan akan menjauhi gaya hidup yang berlebihan dan bermewah-mewahan, membeli barang-barang berdasarkan kebutuhan bukan kesenangan.
  3. Membuat skala prioritas kebutuhan, dengan cara ini kita bisa melihat kebutuhan berdasarkan urgensinya sehingga pengeluaran dapat terkontrol dengan baik dan mengindari pengeluaran yang berdasarkan keinginan saja.
  4. Kedewasaan dalam berpikir sehingga dapat menghindari diri dari gaya hidup konsumerisme.
Adalah manusiawi ketika manusia mencari kesenangan dan kepuasan dalam hidup, yang terpeting adalah tidak dilakukan secara berlebihan dan tetap berlandaskan kepada kebutuhan.     

 
 

Tugas Penunjang Pendamping PKH

Pengembangan kapasitas diri Pendamping PKH

Selain tugas pokok dan tugas pengembangan ada satu lagu tugas yang harus dikerjakan oleh pendamping adalah tugas penunjang pendamping PKH.
Tugas Penunjang Pendamping PKH meliputi :
  1. Mengembangkan kapasitas diri dalam berkomunikasi, bernegosiasi, membangun relasi dan jejaring kerja, berdasarkan pengalaman selama bertugas dilapangan dan atau secara mandiri (inisiatif pendamping sendiri) melalui berbagai kesempatan.
  2. Mendokumentasikan setiap momen kegiatan penting terkait tugas dan fungsi sebagai pendamping PKH melalui leafet maupun CD sebagai produk visual maupun audiovisual hasil kreatif mereka.
  3. Melatih diri dalam kegiatan tulis menulis berkaitan dengan pengalaman selama mendampingi peserta PKH sebagai testimoni bagi para pendamping PKH lainnya yang ekspose melalui buku terbitan khusus.

Nah salah satu pengembangan diri pendamping adalah tulis menulis berkaitan dengan pengalaman selama mendapingi peserta PKH, bagi yang berminat membagi cerita selama melakukan pendampingan peserta PKH bisa dikirim lewat email : redaksipkhjabar@gmail.com

Tugas Pengembangan Pendamping PKH


Ilustrasi Pendampingan KPM oleh Pendamping PKH

Pada artikel sebelumnya sudah diulas tugas pokok sebagai pendamping PKH, nah selain tugas pokok sebagai pendamping PKH ada tugas lainnya yaitu, Tugas Pengembangan Pendamping PKH.

Tugas Pengembangan Pendamping PKH

Apa saja tugas pengembangan yang dilakukan pendamping PKH ?
Tugas pegembangan yang dilakukan pendamping PKH meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
  1. Melakukan koordinasi atau kerjasama dengan tokoh-tokoh adat dan atau keagamaan dalam sesi-sesi komunikasi ritual dalam rangka meneguhkan nilai-nilai moral dan spiritual bagi keluarga peserta PKH.
  2. Melakukan kerjasama dengan tim penggerak PKK dan atau LK3 dalam upaya penyadaran pentingnya fungsi-fungsi keluarga bagi peserta PKH meliputi : Fungsi Educatif, Fungsi rekreatif, Fungsi reproduktif, Fungsi afektif, Fungsi Ekonomi dan Fungsi Sosial.
  3. Menumbuhkan semangat kewirausahaan keluarga peserta PKH melalui usaha ekonomis produktif, misalnya membuat karya dari barang bekas, budidaya tanaman dam pot, budidaya ikan, budidaya unggas.
  4. Memotivasi dan advokasi anggota keluarga peserta PKH yang mengalami disabilitas / berkebutuhan khusus untuk memperoleh kemudahan dalam mengakses pelayanan sosial.
  5. Memfasilitasi ketersediaan media konsultasi bagi keluarga peserta PKH yang mengalami disharmonisasi.
  6. Menggugah kesaran keluarga peserta PKH tentang pentingnya menjaga, memelihara, dan melestarikan lingkungan disekitar tempat tinggalnya.
  7. Mengidentifikasi potensi dan sumber yang ada di wilayah kerja pendamping untuk melihat kemungkinan dapat dimanfaatkan dalam membatu mendukung penanggulangan kemiskinan, penanganan masalah atau memenuhi kebutuhan khusus yang dialami peserta PKH.
  8. Pendamping dapat bersinergi dengan program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dari Kementerian Sosial, Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, program Pengembangan Usaha Produktif dari Kementerian Pertanian. Sinergitas tersebut dimanfaatkan untuk memberi rujukan agar peserta PKH dapat menjadi penerima program tersebut.
  9. Berperan serta dalam menunjang sosialisasi program keluarga berencana.

Bagaimana strategi sebagai upaya pengimplementasian tugas pengembangan Pendamping PKH?

Dalam rangka melaksanakan tugas pengembangan diatas, pendamping PKH diharapkan dapat berkoordinasi dan membangun kemitraan dengan unsur-unsur diluar kelembagaan PKH dan atau dengan unsur berbasis masyarakat meliputi organisasi sosial, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Tenaga Kerja Kesejahteraan Sosial Masyarakat (TKSM), Tenaga Sosial Kecamatan (TKSK), Wahana Kesejahteraan  Sosial Berbasis Masyarakat (WKSBM), Karang Taruna, Lembaga Swadaya Masyarakat, pengusaha/wirausahawan, petugas penyuluh lapangan dari berbagai bidang, serta dengan para pihak pemangku kepentingan (stakeholder) lainnya dalam rangka pengembangan dan pemberdayaan keluarga peserta PKH. 

Sumber : Buku saku pendamping PKH

Apa Saja Tugas Pokok Pendamping PKH ?


Pertemuan bulanan yang dilaksanakan oleh pendamping PKH

Melanjutkan postingan sebelumnya yang berjudul Kenapa PKH Butuh Pendamping ?, kali ini kita akan mengulas apa saja yang menjadi tugas pokok pendamping PKH ? 
Secara garis besar tugas pokok pendamping terbagi dua yaitu :
  1. Tugas Persiapan Program
  2. Tugas Rutin Pendamping PKH
Tugas Persiapan Program 

Tugas persiapan program meliputi kegiatan yang dilaksanakan sebelum pembayaran pertama diberikan kepada peserta PKH, yang terdiri dari :
  1. Sosialisasi PKH tingkat kecamatan, yang meliputi koordinasi kepada pihak kecamatan, kelurahan, RW, RT dan tokoh masyarakat. Koordinasi dan sosialisasi juga dilakukan kepada UPTD Kesehatan dan UPTD Pendidikan serta sosialisasi terhadap masyarakat umum.
  2. Menyelenggarakan pertemuan awal dengan seluruh calon peserta PKH, dengan rincian sebagai berikut :
  • Mempersiapkan pertemuan, 
  • Menyelengarakan pertemuan awal,
  • Tindak lanjut pertemuan awal.
Tugas Rutin Pendamping PKH

Tugas rutin pendamping adalah tugas keseharian yang harus dilakukan secara intensif. Tugas rutin ini meliputi kegiatan :
  1. Melakukan pemutakhiran data
  2. Memfasilitasi dan menyelesaikan kasus pengaduan. Pendamping menerima pengaduan, menyelesaikan maupun meneruskannya ke tingkat yang lebih tinggi untuk mendapatkan solusi.
  3. Mengunjungi rumah peserta PKH jika dalam pertemuan kelompok ada peserta PKH yang tidak bisa datang dan tidak memenuhi komitmen, maka pendamping wajib melakukan kunjungan ke rumah peserta PKH.
  4. Melakukan koordinasi dengan aparat setempat dan pemberi pelayanan pendidikan dan pemberi pemberi pelayanan kesehatan. Tugas koordinasi dengan aparat setempat dilakukan pendamping ketika akan turun pencairan bantuan, pertemuan kelompok dan pemberian sangsi keppada peserta PKH yang tidak memenuhi komitmen.
  5. Melakukan pertemuan bulanan dengan Ketua Kelompok dan seluruh peserta PKH. Pertemuan rutin memiliki beberapa fungsi yang melibatkan pendamping secara aktif, yaitu sebagai media untuk melaksanakan kegiatan sosialisasi sebagai upaya internalisasi program yang diberikan kepada peserta PKH. Disamping itu pertemuan bulanan sebagai upaya untuk mendeteksi masalah-masalah yang ada dilapangan sehingga dapat diselesaikan sesuai dengan koridor yang telah disepakati bersama dan juga sebagai ajang curah pendapat bagi peserta PKH. Pertemuan ini dilakukan sebulan sekali sesuai jadwal yang telah disepakati antara Pendamping dan Pemimpin Kelompok peserta PKH.
  6. Melakukan temu kunjung bulanan dengan petugas kesehatan dan pendidikan di lokasi pelayanan. Kegiatan temu kunjung dilaksanakan minimal sebulan sekali dan bertempat di unit pelayanan sekolah atau puskesmas yang dipilih secara rotasi atau berdasarkan kemudahan akses. 
  7. Memberikan motivasi kepada peserta PKH dalam menjalankan komitmen. Pemberian motivasi dilakukan kepada peserta PKH dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kemauan untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan dan pelayanan pendidikan.
  8. Melakukan upaya yang sinergi antara pendamping PKH dengan pemberian pelayanan pendidikan dan kesehatan dalam pengisian formulir ferivikasi.
  9. Melakukan pencatatan dan pelaporan. 
  • Pencatatan, setiap aspek kegiatan dalam PKH perlu dicatat, dilaporkan dan ditindaklanjuti agar proses pengendalian, keberlangsungan dan pengembangan program dapat berjalan sesuai dengan tujuan dan sasarannya. Bentuk pencatatan disesuaikan dengan form/format yang telah ditentukan. Pencatatan meliputi : catatan harian, catatan mingguan atau Cheklist Kegiatan Pendamping (CKP).
  • Laporan meliputi laporan bulanan, laporan tahunan dan laporan pencairan.
  • Tugas pendamping dalam proses pembayaran yaitu, melakukan koordinasi dan persiapan pembayaran. Pada saat pembayaran pendamping melakukan kegiatan sesuai dengan mekanisme dan daftar kontrol.

Kenapa PKH Butuh Pendamping ?

 Mengapa PKH Membutuhkan Pendamping ?

Pendamping dibutuhkan karena :
  1. Sebagian besar KPM mempunyai keterbatasan dalam memperjuangkan haknya. Untuk itu dibutuhkan pendampingan, dalam membantu mendapatkan haknya yang patut mereka peroleh dari PKH.
  2. Pendamping membantu tugas-tugas PPKH mendeteksi segala permasalahan dan melakukan tindak lanjut dalam waktu cepat.
Pendampingan KPM oleh Pendamping PKH


Siapa Pendamping PKH ?

Pendamping PKH adalah seorang yang direkrut dan ditetapkan oleh Kementerian Sosial RI untuk melaksanakan tugas-tugas pendampingan PKH, dan terikat dengan Surat Keputusan Direktur Jaminan Sosial, Kementerian Sosial RI. Untuk memberikan jaminan dalam proses kerja dilapangan, Kementerian Sosial mewajibkan kepada setiap pendamping untuk diri, dengan dana yang telah disediakan.

Nilai Etik Apa Sajakah yang Menjadi Anutan bagi Pendamping PKH ?

Nilai etik pendamping dalam pendampingan peserta PKH meliputi :
  1. Bersikap sabar.
  2. Mendengarkan dan tidak mendominasi.
  3. Menghargai dan rendah hati.
  4. Mau belajar.
  5. Bersikap sederajat.
  6. Bersikap akrab dan melebur.
  7. Tidak menggurui.
  8. Berwibawa.
  9. Tidak memihak, menilai dan mengkritik.
  10. Bersikap terbuka dan positif.

Pendamping PKH sedang melaksanakan pendampingan KPM
 
Kemanakah Pendamping Harus Melapor ?

Secara kelembagaan, pendamping harus melaporkan seluruh kegiatan dan permasalahannya ke Sekretariat PPKH Kabupaten/Kota (Dinas Sosial) dan Koordinator wilayah.

Berapakah Jumlah Pendamping Tiap Kecamatan ?

Jumlah pendamping disesuaikan dengan jumlah peserta PKH yang terdaftar disetiap kecamatan. Sebagai acuan, setiap pendamping akan mendampingi antara 150 s/d 500 KPM peserta PKH sesuai dengan kondisi geografis disetiap daerah.

Selanjutnya setiap kecamatan yang memiliki pendamping lebih dari satu orang terdapat seorang Koordinator Pendamping. Jumlah rasio pendamping dapat berubah sesuai dengan perkembangan yang ada.

Dimanakah Lokasi Kantor Pendamping ?

Lokasi kantor pendamping terletak di PPKH Kecamatan yang berada di kantor Camat atau ditempat lain yang disediakan oleh Pemerintah Daerah.

Sekretariat PPKH sebagai tempat koordinasi pelaksanaan PKH


Apa yang Menjadi Tugas Pendamping PKH ?

Tugas pendamping meliputi :
  1. Tugas pokok;
  2. Tugas pengembangan pendamping PKH;
  3. Tugas penunjang.
Apa saja yang menjadi Tugas Pokok Pendamping PKH ? akan dibahas pada artikel berikutnya.

Bagaimana Prosedur Pengaduan PKH ?

Foto : Monev PKH Kab. Bogor

Sistem Pengaduan Masyarakat (SPM) PKH berfungsi untuk mengakomodasi segala jenis pengaduan yang terkait dengan pelaksanaan PKH dan penanganan penyelesaiannya. Banyak pengaduan yang dilaporkan dari suatu daerah bukanlah indikasi kegagalan pelaksanaan PKH didaerah tersebut, namun harus dipahami sebagai suatu proses dan itikad baik yang akan sangat bermanfaat bagi penyempurnaan dan kelancaran pelaksanaan PKH.


Sistem pengaduan masyaratkat yang baik akan menjamin :
  1. kepuasan penerima manfaat dan masyarakat umum,
  2. diterimanya informasi secara akurat dan tepat waktu sehingga dapat segera dilakukan perbaikan yang diperlukan dalam pelaksanaan PKH.
Siapakah yang Menangani Pengaduan ?

Pendamping PKH memiliki peranan dalam memfasilitasi proses pengaduan dengan aktif mancari permasalah yang timbul ditingkat masyarakat, baik peserta PKH maupun non peserta PKH lewat pertemuan bulanan dengan ketua kelompok, penerima penyedia layanan pendidikan dan kesehatan, aparat pemerintah maupun peserta PKH setempat. Lewat diskusi dan pertemuan tersebut dan pertemuan tersebut, diharapkan pendampingan dapat memberikan masukan, solusi, maupun membantu para pihak melakukan koordinasi dengan pihak terkait lainnya  untuk menyelesaikan masalah yang diadukan.

Jika hal ini belum cukup, maka pendamping PKH akan membantu para pihak yang ingin melakukan pengaduan ketingkat yang lebih tinggi menggunakan sistem dan prosedur pengaduan yang telah ada.

Bagaimana Penanganan Pengaduan Dapat Diselesaikan ?

Tujuan utama prosedur pengaduan dibuat untuk memberi kemudahan akses bagi siapa saya mengadukan madalah maupun temuan dan hal-hal yang berkenaan dengan PKH secara cepat. Proses ini pun disusun agar tidak ada para pihak yang merasa terintimidasi atas laporan/aduan yang diberikannya tersebut. Penanganan pengaduan secata tepat dan cepat di tingkat lokal merupakan tindakan yang diharapkan, namun jika tidak memungkinkan maka dapat dibuatkan pengaduan yang akan dikirim ketingkat yang lebih tinggi.  

Bagaimana Menyampaikan pengaduan ?

Peserta PKH dan masyarakat umum, termasuk media, LSM, dan sebagainya, dapat menyampaikan pengaduan baik secara langsung dengan mengisi formulir pengaduan yang ada di PPKH Kabupaten/Kota melalui pendamping.

Apakah Ada Alat yang digunakan dalam Proses Ini ?

PKH telah membuat lembar pengaduan resmi yang dapat diperoleh dengan mudah di tingkat terendah sekalipun (desa). Lembar pengaduan ini dapat diisi dan dikirimkan ke alamat yang telah ditunjuk untuk ditindaklanjuti secepatnya. 

Bagaimana Jika Pendamping yang Memiliki Masalah ?

Jika pendamping memiliki masalah terkait dengan dirinya, maka pendamping dapat menyampaikan pengaduan dan melakukan konsultasi langsung ke kantor PPKH Kabupaten/Kota, PPKH Provinsi atau Pusat melalui cara-cara penyampaian pengaduan.
Jika konsultasi langsung tidak menyelesaikan masalah, maka pendamping dapat mengisi formulir Pengaduan bukan peserta PKH (formulir C-2). Penyelesaian pengaduan lewat formulir ini akan ditangani oleh PKH Pusat.

Sumber : Buku Saku Pendamping

Pintar Mengasuh Anak di Rumah (Bagian 1)

Ilustrasi
Artikel kali ini merupakan sebagian materi dari Family Development Session (FDS) yang diambil dari buku Buku Pintar Mengasuh Anak.  Buku pintar mengasuh anak merupakan hasil kompilasi berbagai penelitian yang ada serta observasi selama proses kunjungan lapangan dan uji coba di lapangan, disusun untuk kegiatan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) dari Program Keluarga Harapan (PKH) yang diimplementasikan oleh Kementerian Sosial, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Bank Dunia dan Unicef.

Sebagai orang tua tentunya menginginkan yang terbaik untuk anak kita, melatih anak menjadi pribadi yang baik tentu tidak bisa dilakukan secara instan dalam waktu yang sekejap, perlu perhatian dan kasih sayang yang diberikan secara tulus dan berkelanjutan. Berikut akan diulas beberapa trik dalam pelaksanaan praktek di rumah.

A. Praktek Menjadi Orang tua yang lebih baik

No
Praktek Menjadi Orangtua yang lebih baik
1
Menyampaikan Kepada Suami atau anggota keluarga yang lain
2
Meminta Bantuan pasangan untuk ikut mengasuh anak
3
Mencoba menahan diri, ketika marah pada pasagan kita
4
Mendengarkan anak yang sedang berbicara, menatap wajahnya dan memberikan senyuman.
5
Membelai rambut anak atau mengusap kepalanya.
6
Memeluk anak sambil berkata, “Ibu sayang kamu”
7
Menahan diri ketika ingin mencubit/ memukul/ menjewer anak.

B. Praktek Meningkatkan perilaku baik anak dan Mengurangi perilaku buruk anak

No
Praktek Meningkatkan perilaku baik anak dan Mengurangi perilaku buruk anak
1
Memuji anak dengan kelebihannya masing-masing.
2
Mengucapkan “Tolong” ketika ingin meminta anak melakukan sesuatu.
3
Mengucapkan “Terima kasih” pada anak, jika anak selesai membantu.
4
Mengucapkan “Maaf” jika orang tua melakukan kesalahan terhadap anak”
5
Tidak mencubit anak.
6
Tidak menjewer anak.
7
Tidak Membentak/ Memarahi anak dengan kata-kata kasar.
8
Ketika merasa kesal terhadap perilaku anak, Anda mengatakan “Ibu sedih/ kecewa karena kamu melakukan ...
9
Mengingatkan perilaku kepada anak akibat dari perilaku buruknya.
10
Membuat peraturan bersama anak.


C. Bermain Bersama Anak

No
Bermain Bersama Anak
1
Membacakan buku cerita sebelum tidur.
2
Mendongeng sebelum tidur.
3
Memberikan kesempatan pada anak untuk terlibat dalam kegiatan ibu di rumah (mencuci, memasak).
4
Mengajak suami dan anak-anak untuk bermain bersama; misalnya main tebak-tebakan, main rantai kata.
5
Meminta anak bercerita tentang kegiatan bermainnya bersama teman.
6
Meminta anak bercerita tentang pelajaran di sekolah.
7
Mengajak anak untuk bernyanyi bersama.